Kota Puncak Jaya. Foto: Dok MS
Penulis : Admin MS | Minggu, 26 Januari 2014 22:55
Puncak Jaya, MAJALAH SELANGKAH -- Salah satu warga Puncak Jaya, Melky malam ini, Minggu, (26/01/14) Pukul 09. 20 WIT kepada majalahaselangkah.com melalui telepon selulernya mengabarkan, aksi tembak-menembak antarTentara Nasional Indonesia (TNI) dan Tentara Pembebasan Nasional/Organisasi Papua Merdeka masih berlanjut.
"Kami tidak bisa ibadat hari Minggu karena takut. Pemerintah daerah dan DPRD juga tidak ada. Malam ini juga kami takut, tidak ada yang keluar malam," kata ketika dihubungi majalahselangkah.com.
"Saya juga takut jadi tidak keluar. Tentara juga jalan patrol jadi. Apalagi ada bakar-bakar rumah. Nanti kami yang jadi korban. Kenapa pemerintah dan DPRD diamkah. Mulia aktivitas tidak ada ini, masyarakat bisa mati kelaparan," katanya.
Diketahui, Jumat, (24/01/14) lalu sempat terjadi kontak senjata antarTNI dan TPN/OPM di Pintu Angin, Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua. Kontak senjata itu mengakibatkan dua orang tewas. Masing-masing dari pihak TNI atas nama Pratu Sugianto. Sementara, korban tewas dari pihak TPN/OPM bernama Endenak Telenggen.
Tapi, TNI mengklaim, korban tewas pihak TPN/OPM berjumlah 3 orang. Majalahselangkah.com belum mendapatkan konfirmasi dari TPN/OPM soal ini.
Seperti diberitakan sebelumnya di media ini, sumber majalahselangkah.com melaporkan, "Selama 4 hari TNI melakukan patroli di daerah Yambi. Tadi siang, aparat (TNI) baku ketemu TPN/OPM dan terjadi baku tempat. Kami dapat informasi, TPN/OPM kelompok Rambo menembak dua tentara. Satu meninggal dan satu anggota dibawa ke Jayapura jam 4 (pukul 16:00:red) dari Puncak Jaya".
Hingga mala mini, Polda Papua dan Kodam XVII Cenderawasih bekum memberikan keterangan resmi soal ini.
Dikuti komnas-tpnpb.net, Komandan Operasi TPN/OPM Wilayah Puncak Jaya, Lekagak Telenggen mengatakan, pihaknya menembak anggota TNI, karena sejumlah TNI itu masuk ke markasnya.
"Kalau TNI masuk ke area markas kami pasti siksa masyarakat bahkan bunuh itu yang kami lawan mereka," ujar Lekagak.
Ia meminta, TNI jangan masuk ke Yambi atau dekat markas TPNPB. Kalau masuk, kata dia, pihaknya tetap melawan. "Jangan siksa atau bunuh masyarakat kalau mau lawan, dengan kami TPNPB-OPM," tegas Lekagak kepada media itu.
(GE/MS)
0 komentar:
Posting Komentar