AYAPURA
[PAPOS] – Kontak senjata kembali terjadi antara Tentara Pembebasan
Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) dan Tentara Nasional
Indonesia (TNI) di Mulia, kabupaten Puncak Jaya, menewaskan dua orang,
satu dari TPN OPM dan satu anggota TNI.
Data
yang dihimpun PAPUA POS menyebutkan, kontak senjata yang terjadi Jumat
(24/1) pagi, sekitar pukul 07.30 waktu Papua melibatkan TPN OPM wilayah
Yambi, kabupaten Puncak Jaya dengan anggota TNI Yonif 753 AVT.
Dua korban meninggal masing-masing berasal dari satu kelompok TPN-OPM pimpinan Yambi belum diketahui identitasnya, sedangkan anggota
Yonif 753 yang tewas, atas nama Pratu Sugianto. Keduanya tewas setelah
mengalami luka serius akibat tertembak di lokasi kejadian.
Penghadangan
di daerah Puncak Jaya membuat seorang tewas tertembak, Jumat (24/2)
pagi. Penghadangan dilakukan pada pukul 07.15 oleh Tim Gabungan Batalion
751 Raider dan Satgas Bantuan.
Menurut
Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Andika Perkasa, Jumat (24/1)
siang, tim gabungan dan satgas bantuan sedang melakukan operasi
keamanan di Puncak Jaya.
Penghadangan
dilakukan terhadap kelompok orang yang disebut Andika sebagai kelompok
radikal bersenjata. Kelompok itu sedang melewati Ketinggian Pintu Angin,
Kamp Muara Kulirik, Kabupaten Puncak Jaya.
Selain
menewaskan seorang, kata Andika, penghadangan juga mendapatkan sepucuk
senjata laras panjang milik kelompok tersebut.‘’Atas perkembangan ini,
satu tim perkuatan, termasuk di dalamnya Dandim Puncak Jaya, Kapolres
Puncak Jaya, danyon 751 raider, bergerak ke tempat pengadangan untuk
memberikan perkuatan,’’ ujar Andika.
Menurut
Andika, saat tim perkuatan ini segera merapat. Tapi, pada pukul 10.00
WIT mereka dihadang Kelompok Radikal Bersenjata pimpinan Yambi di
Ketinggian Pintu Angin. ‘’Mengakibatkan satu anggota TNI AD, Pratu
Sugiarto dari Batalion 753, tewas karena tertembak,’’ ujar Andika.
Jenazah
Sugiarto dievakuasi dan pukul 12.00 WIT tiba di RSUD Mulia. Tim
Gabungan TNI AD melanjutkan operasi keamanan dan melakukan pengejaran
kelompok itu.
Sementara
Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Drs. Christian Zebua, MM
dikonfirmasi wartawan disela-sela diskusi Panel, kesiapan
penyelenggaraan dan pengamanan Pemilu 2014 di Provinsi Papua mengatakan,
memang benar telah terjadi penembakan di Mulia, Puncak Jaya sekitar
pukul 07.30 wit.
Menurut
Pangdam, kejadian bermula ketika anggota TNI bersama Polri melakukan
patroli untuk mengamankan daerah Puncak Jaya, namun tiba-tiba terjadi
kontak senjata hingga menyebabkan satu orang kelompok bersenjata tewas
dan mengamankan satu pucuk senjata jenis SS-1.
“Sebenarnya
kita berduka juga namun tidak ada jalan lain, apalagi mereka itu
menggangu rakyat disana sehingga mau tak mau kita harus ambil langkah
tegas,” kata Pangdam dengan nada tegas.
Pangdam
membenarkan anggota TNI yang jadi korban dalam kontak senjata itu atas
nama Pratu Sugianto anggota Yonif 753. “Pratu Sugianto datang untuk
mengevakuasi yang tewas itu namun ditengah jalan, tiba-tiba ditembak
hingga mengenainya dan tewas ditempat,” kata Pangdam sambil berucap
itulah resiko bagi anggota TNI.
Christian
Zebua menambahkan, diduga yang melakukan penembakan terhadap anggota
TNI dari kelompok Yambi, mereka- mereka itu saja yang melakukan
penembakan didaerah Puncak Jaya.
Pasca
terjadinya penembakan kota Mulia, ibu kota Puncak Jaya sudah kembali
kondusif. Pangdam bilang pihaknya masih mencari tahu dimana keberadaan
kelompok Yambi tersebut. “Saat ini anggota masih mencari kelompok itu,”
ujarnya.
Pangdam
Christian Zebua menegaskan, tidak ada Negara di atas Negara. “Dan bila
ada maka saya bersama Kapolda akan siap menindaknya dan Negara juga
telah tegas dalam hal itu dan untuk senjata yang berhasi direbut, jenis
senjata AK, itu senjata cukup canggih, yang mungkin hasil rampasan
lalu,” demikian kata Pangdam.
Penembakan
yang terjadi di Kota Mulia, Puncak Jaya kemarin pagi, Jumat (24/1/2014)
menambah panjang rangkaian aksi kekerasan yang dilakukan kelompok sipil
bersenjata maupun TPN-OPM di daerah tersebut.
Sebelumnya
pada Selasa (7/1/2014) lalu, seorang tukang ojek ditembak mati di
Kampung Wuyuneri, Distrik Mulia. Hanya berselang 11 hari atau tepatnya,
Sabtu (18/1/2014) dua anggota Kodim 1714 Puncak Jaya yang berjaga di Pos
Kompas, Pasar Lama Mulia, Distrik Mulia Kabupaten Puncak Jaya, ditembak
kelompok sipil bersenjata. [tom]
0 komentar:
Posting Komentar